ilustrasi (pinterest) |
“Agama adalah nasihat.” Demikian sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits ke-7 Arbain Nawawi. Apa makna nasihat di sini? Samakah dengan dengan nasihat dalam bahasa Indonesia?
Hadits Arbain Nawawi ke-7 dan Artinya
عَنْ
أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمِ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا
: لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ
وَعَامَّتِهِمْ . رواه مسلم
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dary radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan kaum muslimin secara umum.” (HR. Muslim)
Baca juga: Hadits Cabang-cabang Iman
Makna Nasihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits ini:
الدِّيْنُ
النَّصِيْحَةُ
Agama adalah nasihat.
Dalam bahasa Indonesia juga ada kata nasihat yang juga merupakan serapan dari bahasa Arab. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasihat artinya ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, dan teguran) yang baik.
Nasihat dengan makna ini cocok ketika dipakai pada ujung hadits bahwa agama adalah nasihat untuk kaum muslimin. Kaum muslimin saling menasihati dan mengingatkan dengan agama. Namun, makna tersebut tidak cocok untuk tiga bagian awal: nasihat untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya. Karena kita tidak mungkin menasehati Allah, Kitab-Nya, dan Rasul-Nya.
Jadi, apa makna nasihat dalam hadits ini? An-Nasihah (النصيحة) tidaklah sama persis dengan kata “nasihat” dalam bahasa Indonesia. Syekh Muhyidin Mistu menjelaskan makna nasihat ada dua. Pertama, ucapan yang dimaksudkan untuk perbaikan. Kedua, ketulusan.
Menurut Imam Al-Khattabi, An-Nasihah (النصيحة) berasal dari kata nashaha (نصح) – yanshahu (ينصح) yang artinya memurnikan. Jika seseorang mengatakan “nashahtu al ‘asl” (نصحت العسل), maksudnya adalah “aku memurnikan madu dengan memisahkannya dari lilin.” Jadi, nasihat lebih tepat bermakna kemurnian dan ketulusan.
Sehingga, lillahi maknanya ketulusan untuk Allah. Likitabihi maknanya ketulusan untuk kitab-Nya. Lirasulihi maknanya ketulusan untuk rasul-Nya.
Baca juga: Hadits Mencintai Nabi Melebihi Keluarga
Nasihat Artinya Ketulusan
Ketulusan untuk Allah artinya seorang hamba beriman kepada-Nya, bertaqwa, dan berusaha untuk menggapai derajat ihsan. Beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak mempersekutukan Dia dengan sesuatu apa pun. Bertaqwa yakni Menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Ihsan berarti berupaya memperbaiki kualitas ibadah dan amal shalih dengan menghadirkan muraqabatullah, menyadari bahwa Allah senantiasa mengawasinya.
Ketulusan untuk Al-Qur’an artinya mengimani bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah. Kemudian membacanya, berusaha menghafalnya, mentadabburinya, serta mengamalkan dan mendakwahkannya.
Ketulusan untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam artinya mengimani, mencintai, dan meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ketulusan untuk pemimpin kaum muslimin artinya kita mentaatinya, membantunya, dan mengingatkan jika mereka salah.
Sedangkan ketulusan untuk kaum muslimin secara umum artinya kita mencintai sesama kaum muslimin dan mendoakan mereka. Juga saling membantu dan meringankan beban. Terutama untuk kaum dhuafa dan yang membutuhkan. Untuk penjelasan lebih lengkap, silakan merujuk ke artikel Hadits Arbain ke-7. [Muchlisin BK/Tarbawia]