Saat banyak ujaran ketidakbaikan dialamatkan kepada dai asal Riau, Ustadz Abdul Somad, seorang ustadz yang kerap dirujuk oleh teman-teman salafi ini terang-terangan menyatakan pujian. Sang ustadz menyampaikan pujian ini dalam sebuah kajian yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Ustadz Abdul Somad (@inovasee) |
Saat banyak ujaran ketidakbaikan dialamatkan kepada dai asal Riau, Ustadz Abdul Somad, seorang ustadz yang kerap dirujuk oleh teman-teman salafi ini terang-terangan menyatakan pujian. Sang ustadz menyampaikan pujian ini dalam sebuah kajian yang kemudian menjadi viral di media sosial.
"Beliau dari Pekanbaru. Dari Riau. Beliau S1-nya (di) Mesir, S2-nya (di) Maroko. Bagus beliau. Beliau kalau pengajian itu mencerahkan." ujar sang ustadz seperti unggahan video Islam Pro, pada menit 1:04.
Beliau menyarankan kepada kaum Muslimin untuk membaca buku-buku tulisan Ustadz Abdul Somad. Menurutnya, uraiannya bagus dilengkapi dengan berbagai dalil dari banyak ulama lintas madzhab.
"(Tulisan dan kajiannya) membuka wawasan kita. Menjadikan kita cerdas, bukan menjadikan kita kerdil. Ini penting." lanjut sang ustadz.
Buku yang direkomendasikan oleh sang ustadz berjudul 37 Masalah Populer. Diantara kajian dalam buku tulisan Ustadz Abdul Somad ini, ialah tentang tahlilan, shalawatan, dan lain sebagainya.
"Mereka yang mengadakan itu (tahlilan,shalawatan, dll dijelaskan dalam buku tersebut), apa dasarnya, apa argumentasinya. Mereka juga memiliki argumentasi." tandas sang ustadz.
Dalam kelanjutan uraiannya ini, sang ustadz menyeru kaum Muslimin untuk bersatu dalam bingkai ahli sunnah wal jama'ah. Tak ada gunanya debat kusir berkepanjangan, sementara hal-hal tersebut memang sudah beda sejak Islam datang. Para ulama terdahulu pun berbeda pendapat, tetapi menyikapinya dengan bijaksana.
Ustadz yang menyampaikan pujian tulus kepada Ustadz Abdul Somad ini, adalah Ustadz Abdullah Hadrami. Beliau kerap dirujuk oleh teman-teman yang dikenal sebagai salafi oleh mayoritas kaum Muslimin, meski mereka enggan diberi label apa pun selain Muslim. [Mbah Pirman/Tarbawia]