Inilah yang dialami oleh seorang netizen saat berkunjung ke Yerussalem Timur. Ia bertemu dengan Muslim yang membela dan memuji Ahok karena mendapatkan info yang keliru.
Setelah dijelaskan, laki-laki itu sangat terkejut dan gegas mengubah pendiriannya. Bahkan ia langsung menyamapaikan komentar pedas dan tegas terkait penistaan yang dilakukan oleh Ahok terhadap Al-Maidah ayat 51.
Peran media sangat penting dalam mempengaruhi opini publik, di dalam maupun luar negeri. Seseorang yang tidak tahu bisa menjadi radikal karena termakan pencitraan yang ditampilkan oleh media
Inilah yang dialami oleh seorang netizen saat berkunjung ke Yerussalem Timur. Ia bertemu dengan Muslim yang membela dan memuji Ahok karena mendapatkan info yang keliru.
Setelah dijelaskan, laki-laki itu sangat terkejut dan gegas mengubah pendiriannya. Bahkan ia langsung menyamapaikan komentar pedas dan tegas terkait penistaan yang dilakukan oleh Ahok terhadap Al-Maidah ayat 51.
Oleh: Solechah Madjid
Hari ini, 25 Mei 2017, Saya berada di Negara Israel, tepatnya di Yerusalem Timur. Kemarin, 24 Mei 2017, Saya berbincang dengan tour guide perjalanan kami, Mr Jamal, Muslim yang tinggal di Israel, tepatnya Yerusalem Timur
Dia menanyakan tentang kondisi Ahok. Saya cukup terkejut. Kenapa dia bertanya tentang Ahok?
Katanya: Seharusnya orang Indonesia bisa menerima Ahok sebagai pemimpin dan bla bla.
Saya mendengarkan dengan sabar. Setelah dia selesai berbicara, Saya katakan, orang Indonesia marah kepada Ahok karena dia sudah menghina Al-Qur'an. Saya mengatakan, Ahok sudah menghina Al-Qur'an dengan mengatakan, jangan mau dibohongi pakai Al-Maidah 51.
Begitu sudah Saya jelaskan, reaksinya berubah 180 derajat
Katanya, "Ahok harus dibunuh."
Ternyata media kita sudah menyebarkan informasi yang salah tentang negeriku. Kewajibanku selama di luar negeri akan membagikan informasi ke seluruh dunia, walaupun hanya dengan 1 atau 2 orang, bahwa rakyat Indonesia tidak sekeji yang dibayangkan.
Justru begitu mendengar berita yang sebenarnya, responsnya jauh lebih k*jam daripada hukuman yang diberikan oleh Hakim Indonesia.
Maka bersyukurlah, wahai kaum penista agama yang tinggal di Indonesia.
Semoga Allah selalu melindungi negeri Indonesia dari perompak yang tidak bertanggungjawab.
Salam dari Masjid Al-Aqsha.
[Tarbawia]