Serangan dan kecaman secara terang-terangan kembali dilancarkan kepada Presiden Joko Widodo. Kecaman yang dilakukan di Pejompongan, Jakarta Pusat pada Selasa (16/5/17) lebih menantang.
Tepat di
Serangan dan kecaman secara terang-terangan kembali dilancarkan kepada Presiden Joko Widodo. Kecaman yang dilakukan di Pejompongan, Jakarta Pusat pada Selasa (16/5/17) lebih menantang.
Tepat di bagian paling atas billboard setinggi 30 meter di jembatan layang Pejompongan, Jakarta Pusat, terdapat tulisan 'Presiden Biadab Kianati Pancasila'.
Warga yang melihat tulisan tersebut secara langsung menyatakan, pelakunya amat niat mengingat tingginya billboard. Tidak semua orang bisa menaikinya. Bahkan petugas yang bergegas mencopotnya harus menggunakan alat bantu untuk naik di ketinggian 30 meter tersebut.
“Yang nulis niat banget, karena billboardnya sangat tinggi,” ujar Tuti sebagaimana dilansir CNNIndonesia, Rabu (16/5/17).
Setelah mendapatkan laporan dari warga, sekitar 12 orang petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk melepas billboard kosong tersebut dengan menggunakan mobil khusus yang terdapat alat untuk naik ke ketinggian.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, para pendukung fanatik Ahok juga melancarkan serangan dengan mengecam Presiden Jokowi di depan LP Cipinang Jakarta pada Selasa (9/5/17).
Seorang yang diduga bernama Veronica berbicara di atas mobil komando berteriak dengan lantang. Menurutnya, rezim Jokowi lebih buruk dari rezim SBY.
"Rezim Jokowi lebih buruk dari rezim SBY." ujarnya.
Sayangnya, ujaran kecaman ini tak lekas ditelusuri oleh pihak kepolisian. Sejumlah teman Veronica langsung mengambil microphone, kemudian wanita itu diminta turun dari mobil komando.
Ujaran Veronica yang diapresiasi oleh sebagian besar pendukung Ahok di depan LP Cipinang merupakan reaksi atas ketidakpuasan terhadap hukum. Padahal, siapa yang melawan hukum berarti melawan negara.[Om Pir/Tarbawia]