Mirisnya, meski bukti-bukti sudah sedemikian telak, Ahok yang dimintai konfirmasi di Monas beberapa hari lalu mengelak. Ia mengaku tidak mengetahui pembagian sembako tersebut.
Apakah artinya mengelak ketika bukti sudah sangat nyata? Apakah Jakarta yang menjadi pusat Indonesia rakyatnya terlalu remeh dan terbelakang hingga cukup dibeli dengan beras, mie instan, gula, kopi dan kebutuhan harian lain yang akan habis dalam hitungan hari?
Penistaan terhadap demokrasi dilakukan oleh tim sukses Ahok-Djarot dalam gelaran Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan dilangsungkan pada Rabu (19/4/17) esok hari. Oknum-oknum berseragam kotak-kotak membagikan sembako di berbagai sudut Ibu Kota Jakata untuk mendulang suara di hari pencoblosan.
Meski bukti-bukti sudah sedemikian telak, Ahok yang dimintai konfirmasi di Monas beberapa hari lalu mengelak. Ia mengaku tidak mengetahui pembagian sembako tersebut.
Apakah artinya mengelak ketika bukti sudah sangat nyata? Apakah Jakarta yang menjadi pusat Indonesia, rakyatnya terlalu remeh dan terbelakang hingga cukup dibeli dengan beras, mie instan, gula, kopi dan kebutuhan harian lain yang akan habis dalam hitungan hari?
Miris.
Berikut bukti-bukti telak kampanye uang yang dilakukan tim kotak-kotak. Tarbawia langsung mendapatkannya dari netizen yang berada di Ibu Kota Jakarta.
Bahkan di Kepulauan Seribu, puluhan ekor sapi yang akan digunakan sebagai politik uang telah disita oleh pihak berwajib. [Om Pir/Tarbawia]