Ujaran bernada sara sering terdengar akhir-akhir ini, dari berbagai pihak. Seperti ungkapan "Jangan ke-Arab-Araban jika mau jadi orang Islam", dan ungkapan lainnya.
Anehnya, jelang menghadapi putusan sidang yang dibacakan oleh JPU hari ini, Kamis (20/4/17) di Auditorium Kementerian Pertanian Jakarta Selatan, Ahok menyampaikan pernyataan yang kental nunasa ke-Arab-arabannya.
Ahok dan tim (ilustrasi-detik) |
Ujaran bernada sara sering terdengar akhir-akhir ini, dari berbagai pihak. Seperti ungkapan "Jangan ke-Arab-Araban jika mau jadi orang Islam", dan ungkapan lainnya.
Anehnya, jelang menghadapi putusan sidang yang dibacakan oleh JPU hari ini, Kamis (20/4/17) di Auditorium Kementerian Pertanian Jakarta Selatan, Ahok menyampaikan pernyataan yang kental nunasa ke-Arab-arabannya.
"Saya akan jalani dengan sabar dan ikhlas, apapun yang dituntut oleh jaksa penuntut umum," ujar Ahok di Kantor DPP Partai Nasional Demokrat, Jakarta Pusat, seperi dilansir Republika, Rabu (19/4/17) malam.
Ahok yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta merupakan terdakwa penistaan agama. Ia menista Surat Al-Maidah 51 di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu DKI Jakarta.
Ia dan pasangannya, Djarot, baru saja menuai pil pahit dalam kekalahan di Pilkada Jakarta putaran kedua, Rabu (19/4/17). Ahok-Djarot tertinggal 10-15 persen dari Anies-Sandi berdasarkan perhitungan cepat berbagai lembaga survei.
Sehari setelah telan pil pahit, Ahok kembali menjalani sidang dugaan kasus penistaan agama di Auditorium kementerian Pertanian Jakarta Selatan hari ini, Kamis (20/4/17). Sidang pembacaan putusan dakwaan yang sejatinya dilakukan pekan lalu ditunda pelaksanaannya karena JPU belum kelar mengetik materi dakwaan.
Sebagaimana diketahui, sabar dan ikhlas yang disampaikan oleh Ahok merupakan kosakata Bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Arab. [Om Pir/Tarbawia]