Umat Islam berdecak kagum melihat kecerdasan yang dimiliki oleh Habib Rizieq Syihab. Kecerdasan ini pula yang menjadi sebab ketakutan musuh-musuh Islam sehingga tidak berani berhadapan langsung untuk mendiskusikan sebuah persoalan.
Secara eksklusif, Habib Rizieq Syihab mengisahkan rahasia kecerdasan yang diberikan Allah Ta'ala kepadanya. Kami membaginya ke dalam 3 bagian agar mudah diingat dan diamalkan.
Habib Rizieq Syihab |
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab merupakan salah satu dai yang paling ditunggu ceramahnya oleh kaum Muslimin Nusantara. Selain berdakwa tanpa takut, Habib juga menjelaskan kebenaran dengan sangat lancar, tanpa hambatan.
Umat Islam berdecak kagum melihat kecerdasan yang dimiliki oleh Habib Rizieq Syihab. Kecerdasan ini pula yang menjadi sebab ketakutan musuh-musuh Islam sehingga tidak berani berhadapan langsung untuk mendiskusikan sebuah persoalan.
Secara eksklusif, Habib Rizieq Syihab mengisahkan rahasia kecerdasan yang diberikan Allah Ta'ala kepadanya. Kami membaginya ke dalam 3 bagian agar mudah diingat dan diamalkan.
Doyan Baca
Habib Rizieq Syihab merupakan sosok yang doyan membaca. Beliau kerap mendatangi perpustakaan, meminjam banyak buku, kemudian membawanya ke kamar untuk ditelaah.
"Dulu waktu saya masih kuliah, pagi-siang-sore-malam kerjaan saya baca kitab. Saya pergi ke perpustakaan, ambil buku yang banyak, saya bawa ke kamar." ujar Habib saat mengisi pengajian di Markaz Syariah Megamendung Bogor tentang keutamaan ulama.
Habib tidak bisa tidur sebelum membaca kitab selama tiga sampai lima jam perhari. Ritual diakhiri dengan tidur bersama kitab.
Atas kegigihannya dalam belajar itu, Habib diberi keberkahan dan kemudahan dalam menuntut ilmu hingga lulus dalam waktu yang cepat.
"Sehingga banyak teman-teman yang belum lulus selama 6-8 tahun, tapi saya selesai dalam masa 4 tahun." tegas Habib.
Enggan Bermain
Bukan tanpa harga, Habib menukar waktu bermain dan leha-leha di masa mudanya. Beliau sering menolak ajakan bermain dari temannya dan hanya mengambil satu hari dalam satu pekan saat libur untuk berkumpul bersama teman-temannya.
"Anda boleh tanya kawan-kawan saya semasa kuliah dulu, saya gak punya waktu untuk main dengan kawan. Paling-paling seminggu sekali, hanya di hari libur. Itu saja." terang Habib.
Tinggalkan Kesia-sian
Habib juga tidak suka menggunakan waktu untuk kesia-siaan. Seberapa singkat waktu yang dimiliki, Habib senantiasa menggunakannya untuk menelaah kitab, menghafal Al-Qur'an dan hadits, juga amalan-amalan manfaat lainnya.
"Di luar itu, jangan coba-coba ngajak saya untuk ngobrol, untuk main, untuk hal-hal yang tidak berguna." pungkas Habib. [Om Pir/Tarbawia]