Meski Khalid Basalamah diusir oleh Banser yang merupakan sayap organisasi NU, tidak semua tokohnya sepakat dengan tindakan tersebut.
Tokoh NU dan tokoh Nasional ini, misalnya, tegas tidak sepakat dengan pengusiran. Alasannya pun sangat logis.
Insiden diusirnya dai Khalid Basalamah saat menyampaikan ceramah di Sidoarjo oleh Banser NU menjadi perhatian Nasional. Meski Banser merupakan salah satu sayap organisasi NU sebagai organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar, tidak semua tokoh Nasional NU sepakat dengan tindakan tersebut.
Salah satu ketidaksepakatan tegas atas pengusiran Khalid Basalamah oleh Banser berasal dari tokoh Nasional yang memiliki hubungan erat dan dekat dengan NU bahkan menjabat sebagai bagian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU).
Tokoh Nasional yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) asal Madura ini menyatakan tidak sependapat dengan pengusiran yang dilakukan oleh Banser.
"Kalau main kekerasan itu, bahayanya itu, nanti di daerah di mana kelompok pendukung Khalid ini kuat, atau di daerah Islam yang minoritas, orang akan bisa melakukan tindakan sendiri juga," ujar Mahfud MD sebagaimana dilansir Republika, Senin (6/3/17).
Menurut Mahfud MD, ada banyak daerah di Indonesia yang NU tidak menjadi mayoritas. Sebaliknya, ada daerah-daerah yang penduduknya mayoritas dengan kajian yang disampaikan oleh Khalid Basalamah.
Tindakan-tindakan main hakim sendiri ini yang dikhawatirkan berkelanjutan dan mengancam keamanan bangsa. Apalagi, ini terjadi antara sesama umat Islam.
"Jangan sampai ada aksi ada reaksi. Apalagi ini sesama Islam." pungkas Mahfud MD. [Om Pir/Tarbawia]