"Gus Dur itu ibadah ritualnya sama dengan kita. Shalatnya sama. Ngajinya sama. Tapi, apa yang membuat makamnya diziarahi oleh ribuan kaum Muslimin setiap hari?"
Ketika jamaah terdiam khusyuk menyimak, Kiyai Anwar Zaid membeberkan rahasianya.
KH Anwar Zahid (ilustrasi-krjogja) |
Dai kondang KH Anwar Zahid tak asing lagi di pendengaran kaum Muslimin Indonesia. Sang Kiyai bukan hanya berdakwah hampir di seluruh Nusantara, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan kebaikan di luar negeri, seperti Hongkong, Korea, Malaysia, dan negara lainnya.
Kiyai Anwar Zahid memiliki ciri khas dalam berdakwah. Dai yang lahir dan besar dalam kultur Nahdhatul Ulama (NU) ini kerap membumbui petuah-petuah bernasnya dengan candaan bermutu, namun tetap mengundang tawa kaum Muslimin.
Lantaran kekhasan itu pula, dakwah ala Kiyai Anwar mudah diterima di berbagai lapisan masyarakat. Namanya melambung bersama dengan ketulusan yang menyertai.
Dalam sebuah kesempatan dakwah di Gresik, Jawa Timur, Kiyai Anwar Zahid menyampaikan suatu hal yang belum banyak diketahui publik tentang karomah yang dimiliki mantan Presiden Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid yang masyhur dengan panggilan Gus Dur.
Menurut Kiyai Anwar, karomah inilah yang menjadi alasan diziarahinya makam Gus Dur oleh ribuan umat Islam setiap harinya.
"Ada yang tahu karomah Kiyai Haji Abdurrahman Wahid?" tanya Kiyai Anwar kepada para jama'ah.
"Tiap hari, makam beliau diziarahi oleh ribuan kaum Muslimin. Sedangkan makam kita kelak, belum tahu akan diziarahi oleh siapa." lanjut sang kiyai.
"Bahkan, anak-anak kita belum tentu mau menziarahi makam kita jika semasa hidup, kita tidak menjadi orang tua yang benar," katanya menyampaikan perenungan.
Kiyai Anwar kemudian melanjutkan, "Gus Dur itu ibadah ritualnya sama dengan kita. Shalatnya sama. Ngajinya sama. Tapi, apa yang membuat makamnya diziarahi oleh ribuan kaum Muslimin setiap hari?"
Ketika jamaah terdiam khusyuk menyimak, Kiyai Anwar Zahid membeberkan rahasianya.
"Karena Gus Dur, semasa hidupnya diabdikan untuk mengurusi umat. Ngurusi umat melalui Nahdhatul Ulama." terang sang Kiyai.
Sibuk mengurusi umat itulah yang menjadikan Gus Dur dikunjungi ribuan umat Islam setiap hari, meski jasadnya berkalang tanah. [Om Pir/Tarbawia]