Aa Gym berbicara terbuka di hadapan para Menteri Kabinet Kerja. Dai berdarah Sunda ini membeberkan 3 biang utama merebaknya berbagai kegaduhan di negeri ini.
Miris.
Aa Gym (Merdeka-ilustrasi) |
Dalam sebuah acara diskusi yang dihadiri para Menteri Kabinet Kerja, Pendiri sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym memaparkan 3 sebab utama merebaknya berbagai kegaduhan di negeri ini.
Senada dengan pendapat mantan Ketua MK Prof. Moh. Mahfud MD di acara tersebut, Aa Gym menyatakan bahwa sebab pertamanya adalah adanya ketidakadilan.
"Satu, seperti kata Pak Mahfud MD, ada rasa yang kurang adil. Ini nyesek di sini." ujar Aa Gym pada acara Merekatkan Bangsa dalam rangka ulang tahun ke-9 TV One, Selasa (14/2/17).
Ketidakadilan ini terjadi hampir di semua lini kehidupan. Meliputi politik, ekonomi, sosial, budaya, ras, bahkan agama.
Sedangkan yang kedua, Aa Gym menyebutkan bermasalahnya perangai oknum-oknum yang memiliki jabatan di negeri ini.
"Yang kedua, masalah akhlak sebetulnya." lanjut Aa Gym.
Aa memberikan contoh, salah satu akhlak yang bermasalah ialah tak bisa menjaga lisan. Alhasil, perkataan yang terlontar dari seorang pemimpin bukan menjadi solusi, melainkan menambah masalah.
Sedangkan faktor ketiga, Aa Gym menyebutkan pengolahan isu yang masyhur dengan istilah 'digoreng'. Ialah membesar-besarkan pernyataan atau masalah melebihi kadar dan maknanya.
"Dan masalah gorengan." tegas Aa.
Bukan tanpa bukti, Aa memberikan berbagai contoh. Salah satunya cuitan di akun twitternya tentang pentingnya menjaga lisan. Oleh para 'tukang goreng', nasihat bernas dai kelahiran Tanah Pasundan ini dikomentari dengan 'Ulama kok jadi tukang kompor,' dan ujaran kebencian lainnya. [Om Pir/Aa Gym]