Para suami sering berlaku tidak adil terhadap poligami, hanya mau enaknya saja. Padahal, sekelas KH M Arifin Ilham pun sangat berhati-hati sebelum memutuskan berpoligami.
Seperti dalam kisah ini. Amat berat. Dan kisah ini jarang diketahui oleh para suami yang...
KH M Arifin Ilham dan keluarga (ilustrasi) |
Setelah Subuh berjamaah, Masjid Az-Zikra Sentul Bogor Jawa Barat mengadakan halaqah Subuh sampai waktu isyraq (terbitnya matahari). Selain dengan ustadz yang berbeda-beda, halaqah Subuh juga rutin dipandu oleh Pimpinan Majlis Az-Zikra KH Muhammad Arifin Ilham.
Dalam kesempatan halaqah Subuh pada Ahad (8/1/17), KH M Arifin Ilham langsung memimpin halaqah tersebut. Setelah membuka acara, Kiyai Arifin mempersilakan imam Masjid Az-Zikra untuk memimpin pembacaan surat-surat pilihan di dalam Al-Qur'an al-Karim.
Al-Waqi'ah, Yaa Siin, Ar-Rahman, Al-Mulk, dan lain sebagainya. Segera setelah kelar membaca doa khatmil qur'an, Kiyai Arifin kembali menyampaikan tausyiah terkait hidup dan kehidupan.
Dai kelahiran Banjarmasin Kalimantan Selatan ini mengingatkan kaum Muslimin agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dengan berbagai jenis ibadah, yang wajib dan sunnah. Beliau amat menekankan tujuh sunnah harian dan wirid dengan tujuh surat pilihan.
Tujuh sunnah harian terdiri dari Shalat Tahajjud, Shalat Dhuha, Shalat berjamaah di masjid, menjaga wudhu, membaca dan menadabburi Al-Qur'an, bersedekah, dan memperbanyak dzikir kepada Allah Ta'ala.
Sebagaimana biasanya, Kiyai Arifin Ilham juga sedikit membeberkan tentang perjalanan poligaminya. Sang dai berkisah tentang langkah yang beliau tempuh sebelum memutuskan untuk berpoligami.
Beliau berkeliling ke rumah banyak kiyai dan cendekiawan Muslim untuk meminta pendapat. Di antara nama yang beliau sebutkan adalah Prof Dr Didin Hafidhuddin, Dr Hidayat Nur Wahid MA, dan Kiyai Haji Mahrus Amin, serta yang lainnya.
Saat bertamu dan meminta wasiat kepada Kiyai Mahrus Amin, Kiyai Arifin mendapatkan satu pertanyaan, "Arifin mau poligami? Bagaimana Tahajjud Arifin?"
Dengan tegas dan mantap, Kiyai Arifin berujar, "Sejak di pesantren kelas dua Tsanawiyah, Arifin berazzam untuk istiqamah shalat Tahajjud hingga akhir hayat. Insya Allah."
Seketika itu pula, sebagaimana dituturkan oleh Kiyai Arifin Ilham, Kiyai Mahrus Amin langsung berdiri dan memeluk erat Kiyai Arifin Ilham yang merupakan salah satu muridnya itu. [Tarbawia/Om Pir]