Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab diisukan terlibat dalam kasus penyerobotan tanah di kawasan Megamendung Puncak Bogor Jawa Barat.
Saat kasus ini ramai diperbincangkan, komentar mengejutkan dilontarkan oleh salah pihak Perhutani Bogor.
Katanya,
Habib Rizieq Syihab (ilustrasi) |
Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan akan melakukan penyelidikan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab terkait dugaan penyerobotan lahan milik Perhutani Bogor Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Penyelidikan dilakukan setelah Kapolda Jawa Barat menerima laporan dari warga di sekitar Desa Sukagalih Kecamatan Megamendung Puncak Bogor Jawa Barat tempat Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariah Megamendung.
Menanggapi hal ini, Kepala Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bogor, Asep Dedi Mulyadi menyatakan bahwa Habib Rizieq Syihab tidak terlibat dalam kasus penyerobotan tanah tersebut.
"Bukan kang, kita (Perhutani) wilayahnya sebelah kiri Jalan Raya Puncak arah Cianjur-Bandung. Sedangkan itu (dugaan kasus penyerobotan tanah negara) berada di sebelah kanan," tutur Dedi sebagaimana diwartakan Merdeka, Kamis (26/1).
Dedi menjelaskan, wilayah kerja perhutani memang dibatasi jalur Puncak Bogor dengan area yang sangat luas. Ia juga menegaskan, wilayah kerja Perhutani tidak ada yang terletak di sebelah kanan jalur Puncak arah Jakarta ke Bandung.
"Yang jelas wilayah kerja Perhutani dibatasi Jalan Raya Puncak. Dan kita adanya di sebelah kiri jalan," lanjutnya singkat.
Saat diminta keterangan terkait kasus yang diduga melibatkan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab, Dedi enggan berkomentar banyak. Ia hanya menjawab singkat sebagaimana pengetahuannya.
"Saya dapat info itu (Markas DPP FPI) yang di Megamendung itu adanya sebelah kanan. Nah saya kurang tahu instansi mana pengelolanya, kalau wilayah kerja Perhutani adanya sebelah kiri," ulasnya. [Om Pir/Tarbawia]