Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Habib Rizieq Syihab menegaskan bahwa kaum Muslimin menuai banyak kemenangan dalam Aksi Super Damai Bela Islam III atau Aksi 212. Pria kelahiran Betawi yang nasabnya tersambung kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini juga menyampaikan 6 kejadian seputar aksi 212 sebagai bukti kemenangan.
Peserta Aksi 212 meluber sampai ke jalan raya (2/12/16)-(Bela Quran-FB) |
Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Habib Rizieq Syihab menegaskan bahwa kaum Muslimin menuai banyak kemenangan dalam Aksi Super Damai Bela Islam III atau Aksi 212. Pria kelahiran Betawi yang nasabnya tersambung kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini juga menyampaikan 6 kejadian seputar aksi 212 sebagai bukti kemenangan.
"Semakin dihalangi semakin menjadi-jadi. Ada energi Al-Qur'an yang menggerakkan umat," ujar Habib menyebutkan kemenangan pertama.
Sebagaimana diketahui, aparat pemerintah melakukan berbagai bentuk pelarangan kepada masyarakat agar tidak hadir pada aksi 212. Mulai dari pelarangan PO Bus yang dicabut tapi tidak tersampaikan ke seluruh daerah, selebaran yang disebar dengan helikopter, dan lain sebagainya.
"Dikumpulkan di Monas untuk mengurung umat, yang terjadi malah membludak menjadi peristiwa aksi terbesar sepanjang sejarah dunia," lanjut Habib.
Peserta aksi 212 meluber sampai ke Bundaran HI, jalan Jenderal Sudirman, jalan MH Thamrin, daerah sekitar Tugu Tani, Kwitang, sampai Cempaka Putih Jakarta Pusat.
GNPF MUI merilis, ada sekitar 7,5 juta kaum Muslimin dan warga Indonesia yang hadiri aksi 212 Jum'at (2/12/16) kemarin.
"Aparat yang tadinya menggembosi malah menjadi panitia dan bahkan ikut memberi ceramah di atas panggung," ujar Habib sebutkan kemenangan ketiga.
Dalam aksi 212 lalu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian diberi waktu untuk menyampaikan sambutan. Selain itu, panggung dan sound system acara dipersiapkan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia.
"Presiden dan Wapres serta beberapa anggota Kabinet seperti tidak punya pilihan, kecuali ikut Jum'atan bersama umat bahkan naik panggung untuk memberi sambutan," ungkap Habib.
Rombongan Presiden Wapres hadir sesaat sebelum Shalat Jum'at dimulai. Presiden mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh Habib Rizieq, kemudian diberi waktu untuk menyampaikan sambutan.
Padahal, Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir menyebutkan, aksi 212 tidak mengetuk pintu Istana Negara dan tidak harapkan kehadiran Presiden melainkan aksi mengetuk pintu langit.
"Awan mendung sepanjang aksi dan hujan turun sebelum Jum'atan merupakan anugerah sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al-Anfal [8] ayat 11." jelas Habib melanjutkan.
Di dalam ayat tersebut dijelaskan, hujan merupakan pertolongan Allah Ta'ala bagi orang-orang beriman yang menolong agama-Nya. Bahkan, hujan tersebut bisa digunakan untuk berwudhu dan mandi sebelum mendirikan Shalat Jum'at.
"Membungkam pandangan bahwa Jum'atan di jalan adalah haram, karena Jum'atan 212 ini malah disahkan dan dihadiri Presiden, Wapres, dan Menteri Agama," pungkas Habib.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, ada kiyai yang menjdi pengurus salah satu ormas terbesar di negeri ini mengeluarkan fatwa tidak sahnya orang yang Shalat Jum'at di jalan selama di sekitar masih ada masjid yang mengumandangkan adzan Jum'at. [Tarbawia/Om Pir]