7 perwakilan kaum Muslimin mendatangi pabrik Sari Roti di Serang Banten untuk melakukan mediasi damai terkait klarifikasi yang menyakiti kaum Muslimin.
Sayangnya, mereka tidak diizinkan bertemu dengan manajemen tanpa alasan yang jelas.
Setelah tidak diberi izin menyampaikan tuntutan damai, 7 perwakilan kaum Muslimin berfoto di depan ruang tunggu pabrik Sari Roti (Muhammad Arif Kirdiat-FB) |
Tujuh orang yang mengikuti Aksi 212 di Monas Jakarta pada Jum'at (2/12/16) mendatangi pabrik Sari Roti di Kawasan Industri Modern Cikande Kabupaten Serang, Banten pada Rabu (7/12/16) sore. Tujuh orang ini terdiri dari perwakilan pimpinan pondok pesantren, dosen, guru dan kalangan profesional.
Mereka hendak menemui pihak manajemen Sari Roti terkait klarifikasi yang menyakiti kaum Muslimin terkait Aksi 212. Mereka ingin menyampaikan pendapat dan tuntutan secara damai, berdasarkan asas kekeluargaan dan dialog.
Sayangnya, kedatangan mereka ditolak. Pihak manajemen hanya mau menemui 3 orang, padahal 7 orang merupakan jumlah yang sedikit dan bisa masuk ke ruang pertemuan.
Perwakilan kaum Muslimin pun mengajukan usul pertemuan di ruang tunggu. Selain lebih luas, di sana bisa disaksikan oleh pihak keamanan, jika pihak manajemen merasa tidak aman.
Namun, negosiasi mereka buntu. Gagal. Pihak manajemen sempat memberikan ruang dengan mengizinkan empat orang untuk masuk, tapi perwakilan kaum Muslimin tetap pada pendirian agar bisa masuk sebanyak 7 orang sebagai representasi dari berbagai lapis masyarakat dan profesi.
Hampir satu jam berada di lokasi, upaya baik-baik perwakilan kaum Muslimin sia-sia. Pihak manajemen tidak bersedia menemui 7 orang, padahal mereka sudah izin satu hari sebelumnya untuk melakukan audiensi melalui telepon.
"Terpaksa kami langsung pulang setelah
semua permintaan dari kami ditolak oleh Kantor Sari Roti di Cikande.
Kami katakan terima kasih sudah tidak mau menerima rombongan kami untuk
klarifikasi ini," tulis Muhammad Arif Kirdiat, perwakilan kaum Muslimin melalui akun fesbuknya, Rabu (7/12/16) sore. [Tarbawia/Om Pir]