Ribuan kaum Muslimin berjalan kaki dari Ciamis Jawa Barat untuk mengikuti Aksi Damai Bela Islam III di Jakarta. Banyak pihak berdecak kagum. Bahkan mantan Staf Khusus Presiden SBY ini mengaku merinding dan kaget.
Peserta berjalan kaki dari Ciamis untuk ikuti Aksi Damai Bela Islam III di Jakarta (JPNN.com) |
Ribuan Kaum Muslimin memutuskan berjalan kaki secara estafet dari Ciamis Jawa Barat menuju Jakarta untuk mengikuti Aksi Super Damai III pada Jum'at (2/12/16) mendatang.
Melihat fenomena aksi jalan kaki sejauh kurang lebih 300 kilometer ini, banyak pihak berdecak kagum dan merinding. Kaum Muslimin berjalan dengan damai, diiringi lantunan dzikir, shalawat, dan kalimat-kalimat optimis lainnya.
Salah satu yang mengaku merinding adalah Andi Arief yang pernah menjadi Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, aksi jalan kaki ini merupakan militansi yang sebenarnya, bukan sekadar jargon.
"Banyak yang bertanya apa militansi. Sekarang terjadi, warga Ciamis yang berjalan kaki ke Jakarta karena perusahaan bus dilarang mengangkut," cuit Andi Arief melalui akun twitternya, Senin (28/11/16)
Menurutnya, pemerintah harus bercermin dengan kepemimpinanya selama ini. Ada yang salah dalam pengelolaan kasus penistaan agama yang berlarut hingga masyarakat memilih aksi jalan kaki dengan jarak ratusan kilometer.
"Jika militansi sudah bentuk praktik, pemerintah harus bercermin, ada yang salah tentunya dalam mengelola kasus Al-Maidah ini," lanjutnya.
Andi juga menegaskan perasaannya saat melihat gambar, video, dan berita ribuan kaum Muslimin yang berjalan kaki dari Ciamis pada Senin (28/11/16) pagi, sekira jam 10:00 WIB.
"Saya sih merinding dan kaget melihat ada yang bersedia jalan kaki, tidak melampiaskan kemarahan setelah perusahaan bus dilarang mengangkut." tulis Andi.
Setelah pihak kepolisian menarik larangan terhadap PO Bus dan diizinkan mengangkut peserta aksi damai 212, KH Nonof Hanafi menegaskan, kaum Muslimin akan terus berjalan secara estafet. Sebagian santri perempuan dipulangkan ke Ciamis dan kembali berangkat dengan bus pada Kamis (1/12/16). [Om Pir/Tarbawia]