Setelah mendengarkan penuturan sang sahabat dengan cermat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan jawaban yang membuat tercengang siapa pun yang memiliki iman di dalam sanubarinya. “Jika engkau membaca sampai usai,” ujar sang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “niscaya akan terlihat malaikat tanpa penghalang.”
Seperti malam-malam biasanya, sahabat mulia Usaid bin Hudhair Radhiyallahu ‘anhu membaca al-Qur’an al-Karim di balai depan rumahnya. Di dekatnya, anaknya yang bernama Yahya sedang tidur. Tak jauh dari lokasi tersebut, terdapat kuda jihad yang siap-siaga, jika panggilan jihad berkumandang.
Berselang beberapa waktu dari bacaan pertama, kuda berjingkrak-jingkrak. Sahabat mulia Usaid bin Khudhair menghentikan bacaan al-Qur’annya. Mengamati ke sekitar kuda. Karena tidak menemukan apa pun, Usaid bin Hudhair kembali ke tempatnya. Melanjutkan tilawahnya.
Setelah kembali membaca beberapa halaman, kudanya kembali berjingkrak-jingkrak. Seperti melihat sesuatu. Saat Usaid menghentikan bacaan, kudanya pun terdiam. Tenang. Usaid kembali ke tempat duduknya. Melanjutkan bacaan.
Setiap kali kembali membaca, kuda milik Usaid berjingkrak. Saat Usaid menghentikan bacaan, kudanya pun tenang.
Karena terdapat Yahya yang tidak jauh dari lokasi ikatan kuda, Usaid menghentikan tilawahnya. Ia bergegas tidur. Kudanya pun tenang kembali.
Keesokan harinya, sahabat mulia Usaid menghadap kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ia hendak mengisahkan kejadian yang dia alami malam tadi.
Setelah mendengarkan penuturan sang sahabat dengan cermat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan jawaban yang membuat tercengang siapa pun yang memiliki iman di dalam sanubarinya. “Jika engkau membaca sampai usai,” ujar sang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “niscaya akan terlihat malaikat tanpa penghalang.”
Inilah di antara keajaiban membaca al-Qur’an al-Karim. Siapa yang membacanya, malaikat datang untuk mendengarkan, mendoakan yang membaca, serta meminta agar Allah Ta’ala mengampuni dosa orang yang membacanya.
Sedangkan yang dibaca oleh sahabat mulia Usaid bin Hudhair sebagaimana disebutkan dalam kisah yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Katsir ini adalah surat al-Baqarah. Ialah surat kedua di dalam al-Qur’an. Surat terpanjang di dalam al-Qur’an. Di dalamnya terdapat ayang paling panjang dan ayat yang paling mulia di dalam al-Qur’an al-Karim.
Mudah-mudahan kisah ini membuat kita semakin rajin mengakrabi al-Qur’an dengan membaca, mendengarkan, menghafalkan, mengkaji, menadabburi, mengamalkan, dan mendakwahkannya.
Ya Allah, hujanilah kasih sayang kepada kami dengan al-Qur’an. Jadikan al-Qur’an bagi kami sebagai sahabat di dunia, penghalang siksa kubur, dan syafa’at di Hari Kiamat. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Om Pir/Tarbawia]