Kebahagiaan adalah impian semua orang. Betapa banyak orang yang melakukan segalanya agar menjadi bahagia. Betapa banyak orang yang mengej...
Kebahagiaan adalah impian semua orang. Betapa banyak orang yang melakukan segalanya agar menjadi bahagia. Betapa banyak orang yang mengejar kebahagiaan tetapi tak jua mendapatkannya. Bahkan, tak sedikit orang yang justru mendapatkan kebalikannya; jiwanya galau, hatinya selalu menderita.
Bagaimana kiat agar menjadi orang yang bahagia? Berikut ini 7 wasiat yang ditulis Karim Abdul Ghaffar dalam bukunya Tafriij al-Hamm (Seni Bergembira; Cara Nabi Meredam Gelisah Hati):
1. Tersenyumlah walau hanya berpura-pura. Berikutnya, senyuman itu akan menjadi senyum yang sesungguhnya.
2. Tersenyumlah langsung ketika Anda tertimpa musibah. Allah dan malaikat-Nya mengawasi reaksi Anda sedangkan Iblis menantikan kekafiran Anda.
3. Ekspresi wajah berperan besar dalam memberi bobot kegelisahan. Karena itu, perintahkanlah diri Anda supaya tersenyum.
4. Jangan tersenyum ketika saudara meninggal karena dengan begitu Anda tampil bodoh. Tersenyumlah di dalam hati Anda untuk memberitahukan keridhaan Anda kepada Allah.
5. Jangan mengharapkan sesuatu dari akhirnya, tapi harapkanlah dari awalnya. Awal sesuatu sudah termaktub dalam kitab Allah (lauh mahfudz). Jika ia merupakan milik Anda, Anda pasti mendapatkannya walau harus menunggu lama. Jika bukan, berdoalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar mengampuni Anda karena mengharapkan sesuatu yang bukan milik Anda.
6. Ingatlah baik-baik bahwa pena Allah (qalam) telah diangkat dan lembarannya pun telah mengering, supaya Anda tidak hidup dalam lamunan dan banyak berangan-angan kepada Allah.
7. Perhitungkan umur Anda. Umur hanyalah soal waktu. Betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia karena membayangkan masa lalu yang menyedihkan atau merisaukan masa depan yang belum jelas.
[sumber: Seni Bergembira; Cara Nabi Meredam Gelisah Hati karya Karim Abdul Ghaffar]
Bagaimana kiat agar menjadi orang yang bahagia? Berikut ini 7 wasiat yang ditulis Karim Abdul Ghaffar dalam bukunya Tafriij al-Hamm (Seni Bergembira; Cara Nabi Meredam Gelisah Hati):
1. Tersenyumlah walau hanya berpura-pura. Berikutnya, senyuman itu akan menjadi senyum yang sesungguhnya.
2. Tersenyumlah langsung ketika Anda tertimpa musibah. Allah dan malaikat-Nya mengawasi reaksi Anda sedangkan Iblis menantikan kekafiran Anda.
3. Ekspresi wajah berperan besar dalam memberi bobot kegelisahan. Karena itu, perintahkanlah diri Anda supaya tersenyum.
4. Jangan tersenyum ketika saudara meninggal karena dengan begitu Anda tampil bodoh. Tersenyumlah di dalam hati Anda untuk memberitahukan keridhaan Anda kepada Allah.
5. Jangan mengharapkan sesuatu dari akhirnya, tapi harapkanlah dari awalnya. Awal sesuatu sudah termaktub dalam kitab Allah (lauh mahfudz). Jika ia merupakan milik Anda, Anda pasti mendapatkannya walau harus menunggu lama. Jika bukan, berdoalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar mengampuni Anda karena mengharapkan sesuatu yang bukan milik Anda.
6. Ingatlah baik-baik bahwa pena Allah (qalam) telah diangkat dan lembarannya pun telah mengering, supaya Anda tidak hidup dalam lamunan dan banyak berangan-angan kepada Allah.
7. Perhitungkan umur Anda. Umur hanyalah soal waktu. Betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia karena membayangkan masa lalu yang menyedihkan atau merisaukan masa depan yang belum jelas.
[sumber: Seni Bergembira; Cara Nabi Meredam Gelisah Hati karya Karim Abdul Ghaffar]