Gedung Putih mengisyaratkan tidak keberatan jika Ikhwanul Muslimin memenangkan pemilu di Mesir 28 November mendatang, asalkan dilakukan seca...
Gedung Putih mengisyaratkan tidak keberatan jika Ikhwanul Muslimin memenangkan pemilu di Mesir 28 November mendatang, asalkan dilakukan secara bebas dan jujur.
"Saya kira akan cukup memuaskan, jika pemilu itu bebas dan jujur," kata William Taylor, pejabat baru koordinator khusus untuk urusan transisi Timur Tengah, saat ditanya apa reaksi Washington jika ternyata pemenang pemilu mendatang di Mesir adalah partai Islam.
Namun demikian, Taylor masih mengaitkan gerakan dan partai Islam dengan terorisme.
"Revolusi Mesir, gerakan menuju demokrasi ini memiliki kemampuan untuk menolak narasi teroris," kata Taylor.
"Selama partai dan entitasnya tidak mendukung atau melakukan kekerasan, kami akan bicara dengan mereka," kata Taylor, tentang belum pernah bertemunya ia dengan para petinggi Ikhwan di Kairo.
Taylor juga menghubungkan Ikhwan di Mesir dengan EnNahda yang baru saja memenangkan pemilu di Tunisia.
Sementara itu, jajak pendapat terbaru masih menempatkan FJP, partai bentukan Ikhwanul Muslimin, sebagai pemenang pemilu meskipun partai itu tidak akan mencalonkan presiden. [AN/bsb]
"Saya kira akan cukup memuaskan, jika pemilu itu bebas dan jujur," kata William Taylor, pejabat baru koordinator khusus untuk urusan transisi Timur Tengah, saat ditanya apa reaksi Washington jika ternyata pemenang pemilu mendatang di Mesir adalah partai Islam.
Namun demikian, Taylor masih mengaitkan gerakan dan partai Islam dengan terorisme.
"Revolusi Mesir, gerakan menuju demokrasi ini memiliki kemampuan untuk menolak narasi teroris," kata Taylor.
"Selama partai dan entitasnya tidak mendukung atau melakukan kekerasan, kami akan bicara dengan mereka," kata Taylor, tentang belum pernah bertemunya ia dengan para petinggi Ikhwan di Kairo.
Taylor juga menghubungkan Ikhwan di Mesir dengan EnNahda yang baru saja memenangkan pemilu di Tunisia.
Sementara itu, jajak pendapat terbaru masih menempatkan FJP, partai bentukan Ikhwanul Muslimin, sebagai pemenang pemilu meskipun partai itu tidak akan mencalonkan presiden. [AN/bsb]