Khutbah Jum’at: Mewaspadai Permusuhan dan Konspirasi Yahudi – Di pekan kedua bulan Syawal 1432 H ini kita kembali disodori berita tentang ...
Khutbah Jum’at: Mewaspadai Permusuhan dan Konspirasi Yahudi – Di pekan kedua bulan Syawal 1432 H ini kita kembali disodori berita tentang tingkah polah Yahudi. Mulai dari penyerangannya berkali-kali ke Gaza sejak Ramadhan, kebebalannya menolak minta maaf ke Turki atas insiden Mavi Marmara dan mencabut blokade Gaza, hingga pencurian organ tubuh anak-anak Somalia. Sirah Nabawiyah juga merekam kejahatan Yahudi pada bulan yang sama 1427 tahun sebelumnya, yakni dalam perang Khandaq atau perang Ahzab. Karenanya, Khutbah Jum'at edisi 10 Syawal 1432 H yang bertepatan dengan 9 September 2011 ini, Bersama Dakwah memilih tema "Mewaspadai Permusuhan dan Konspirasi Yahudi".
***
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Kini kita berada di Jum'at kedua bulan Syawal. Syawal yang berarti peningkatan semestinya juga membuat keimanan dan ketaqwaan kita meningkat. Sungguh sangat kontradiktif dengan makna Syawal, jika Ramadhan berlalu dua pekan kita justru mengalami penurunan signifikan. Sedihnya, fenomena itulah yang terjadi di masyarakat kita.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Di masa Rasulullah SAW dan para sahabat beliau, Syawal benar-benar berarti peningkatan. Bukan hanya peningkatan kualitas iman dan ketaqwaan, melainkan juga kualitas perjuangan. Salah satu contoh paling menarik terjadi pada tahun 5 H.
Bulan Syawal kali itu merupakan bulan yang mendebarkan sekaligus menentukan. Kaum muslimin dikeroyok oleh pasukan multi nasional yang merupakan koalisi dari Quraisy, Ghatafan, dan lainnya. Jumlah pasukannya mencapai angka 10.000 orang. Jumlah ini merupakan pasukan terbesar yang pernah dihadapi kaum muslimin saat itu.
Karena itulah perang ini dikenal sebagai perang ahzab (gabungan/sekutu), disamping juga terkenal dengan sebutan perang khandaq yang berarti parit, karena kaum muslimin menggunakan strategi membuat parit di sekeliling Madinah untuk bertahan dan terbukti efektif, hingga pasukan ahzab tidak bisa menyerang masuk Madinah.
Penggalian parit atau khandaq ini adalah kerja keras yang luar biasa. Persatuan kaum muslimin benar-benar terasa di sana. Begitupun keimanan mereka dan doa-doa yang khusyu' semakin mendekatkan mereka kepada Allah. Ditambah dengan catatan-catatan kepahlawanan mulai dari Nu'aim yang memecah belah pasukan Ahzab, sampai keberanian dan kecerdasan Hudzaifah Ibnul Yaman yang menerobos perkemahan pasukan Quraisy untuk mencari informasi. Benar-benar peningkatan yang luar biasa paska Ramadhan. Lalu Allah menolong kaum muslimin dengan menurunkan angin topan yang memporakporandakan perkemahan pasukan Qurasiy.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Sejarah perang ahzab yang berakhir dengan kemenangan kaum muslimin adalah sejarah peningkatan amal di bulan Syawal. Namun di sisi lain, embrio perang Ahzab adalah buah karya Yahudi yang tidak rela umat Islam berjaya. Adalah Yahudi bani Nadhir yang terusir dari Madinah, mereka memprovokasi Quraisy agar mau menyerang Madinah kembali. Pemuka Bani Nazhir menghasut para pemuka Quraisy dan meyakinkan mereka untuk menyerang Madinah. Demi tercapainya misi ini, Yahudi pun memproklamirkan bahwa paganisme lebih mereka sukai daripada Islam.
Maka Allah SWT menurunkan ayat tentang mereka,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَؤُلَاءِ أَهْدَى مِنَ الَّذِينَ آَمَنُوا سَبِيلًا * أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ وَمَنْ يَلْعَنِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ نَصِيرًا
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah diberi sebahagian kitab? Mereka percaya kepada sihir dan berhala dan mereka berkata kepada orang-orang kafir: 'Jalan mereka lebih benar dari orang yang beriman.' Mereka itulah yang dikutuk oleh Tuhan. Dan barangsiapa yang dikutuk Tuhan, maka baginya takkan ada penolong. (QS. An-Nisa' : 51-52)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Sebenarnya Quraisy masih ragu-ragu untuk menyerang Madinah seperti usulan Yahudi Bani Nadhir. Namun Yahudi Bani Nadhir meyakinkan mereka sekaligus menjamin bahwa mereka pasti menang. Sebab Yahudi memiliki Bani Quraizhzh yang hidup di dalam kota Madinah. Saat Quraisy menyerang mereka dari depan, Yahudi Bani Quraizhah akan menyerang dari belakang. Demikian rencana Yahudi meyakinkan, hingga Quraisy pun menyatakan kesediaannya untuk menyerang.
Tidak berhenti di situ, Yahudi juga bergerilya menghasut negeri Arab yang lain. Maka bergabunglah kabilah Ghatafan untuk menyerang.
Demikianlah Yahudi menghembuskan permusuhan, menghasut dan memprovokasi, bergerak menyusun konspirasi untuk menghancurkan agama Islam dan umat ini. Allah mengabarkan bahwa permusuhan Yahudi itu bersifat abadi.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al-Baqarah : 120)
Kini, di bulan Syawal 1432 H, kaum Yahudi yang terinstitusikan dalam negara zionis Israel juga melakukan hal yang sama. Mulai dari penyerangan terhadap Gaza sejak Ramadhan lalu terutama melalui angkatan udaranya yang telah menelan belasan korban jiwa, lalu kebebalan Israel yang tidak mau meminta maaf atas serbuan brutalnya terhadap kapal Mavi Marmara yang kemudian Turki mengusir duta besarnya, hingga keterlibatan Israel memperkeruh kondisi di Somalia dengan mencuri organ tubuh anak-anak korban kelaparan di sana.
Belum lagi menjelang peringatan 11 Spetember, yang sebenarnya juga konspirasi Zionis, Israel memulai lagi memasang perangkap untuk umat Islam dengan meningkatkan tuduhannya di sejumlah negara, khususnya Amerika dan Kanada, bahwa terorisme Islam adalah musuh terbesar mereka. Padahal sesungguhnya, Islam bukanlah teroris, justru zionislah yang sebenarnya teroris.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Menghadapi permusuhan dan konspirasi Israel seperti itu, maka sikap muslim seharusnya adalah sama seperti petunjuk Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 120 di atas.
وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al-Baqarah : 120)
Itulah yang harus dilakukan umat Islam! Menolak kemauan zionis Yahudi. Mereka ingin umat Islam terpecah belah dan dengan demikian umat Islam mudah kalah. Maka seharusnya kita jangan terprovokasi dengan segala adu domba Zionis. Islam adalah satu. Umat Islam selamanya bersaudara. Jangan sampai hanya karena perbedaan penentuan 1 Syawal, membuat persatuan terpenggal. Jangan sampai hanya karena label yang diberikan organisasi Yahudi kepada sebuah organisasi Islam lalu membuat kita tidak saling percaya. Jangan sampai rayuan Zionis membuat negara-negara muslim bermusuhan satu dengan yang lainnya.
Rasulullah SAW bersabda,
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
Mukmin yang satu dengan mukmin yang lainnya adalah bersaudara. Sebagiannya saling menguatkan sebagian lainnya. (Muttafaq 'alaih)
Kedua, Yahudi menginginkan kita menjadi lemah dan kalah dalam peperangan modern yang mereka lontarkan. Itulah ghazwul fikir, invasi pemikiran. Selain merusak aqidah, mereka juga menghendaki umat Islam terjerumus dalam syahwat dan lepas dari Islam secara perlahan. Maka Yahudi menyodorkan 4S + 4F kepada umat Islam: Song (musik dan nyanyian), Sex (baik yang langsung zina maupun pronografi dan pornoaksi), Sport (olah raga yang didesain bertentangan dengan syariat, khususnya dalam hal aurat), Smoke (rokok), Fun (tontonan lucu dan budaya foya-foya), Food (makanan yang tidak halal atau tidak thayibah), dan Faith (beragam kepercayaan atau lairan aliran pemikiran seperti Islam liberal).
Menghadapi serangan itu, umat Islam harus waspada dan menjauhkan diri darinya.
وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Janganlah kalian ikuti langkah-langkah syetan, karena sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagimu (QS. Al-Baqarah : 208)
Ketiga, Yahudi menginginkan umat Islam lemah secara ekonomi dengan cara menumbuhkan budaya konsumtif terhadap produk mereka. Padahal keuntungan dari uang yang dibelanjakan umat Islam untuk membeli produk mereka ternyata digunakan untuk menyerang kembali umat Islam baik secara militer seperti yang terjadi di Palestina ataupun dengan program 4S + 4F ke negara lainnya.
Karenanya umat Islam seharusnya melakukan boikot terhadap produk-produk Israel sebagaimana fatwa para ulama, termasuk Dr. Yusuf Qardhawi yang memfatwakannya. Insya Allah jika separuh saja umat Islam konsisten memboikot produk mereka, itu sudah cukup untuk menggoncang ekonomi mereka dan menimbulkan kerugian yang signifikan.
Semoga kita dikuatkan oleh Allah SWT untuk menjadi hamba-hambaNya yang bukan hanya berusaha meningkatkan kualitas keimanan pribadi tetapi juga meningkatkan kepedulian terhadap umat. Dan kepedulian terhadap umat Islam tidak lain merupakan bagian dari konsekuensi keimanan dan ketaqwaan seseorang.
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
[Khutbah Jum'at Mewaspadai Permusuhan dan Konspirasi Yahudi edisi 10 Syawal 1432 H bertepatan dengan 9 September 2011 M; Bersama Dakwah]