Bukan Israel kalau tidak cerdik alias licik. Kata itu mungkin pantas untuk mengomentari cara Israel mempromosikan halaman resmi facebooknya....
Bukan Israel kalau tidak cerdik alias licik. Kata itu mungkin pantas untuk mengomentari cara Israel mempromosikan halaman resmi facebooknya. Meskipun sudah dikritik banyak pihak, sampai hari ini Israel masih menggunakan foto Tifatul Sembiring sebagai "daya tarik" pada iklan fan page yang kini disukai lebih dari 204 ribu facebooker itu.
Awal Juni lalu, jumlah penggemar laman yang konten utamanya adalah promosi wisata Israel dan propaganda Zionis itu baru mencapai 563 orang. Berarti dalam waktu satu bulan penggemarnya bertambah 200 ribu orang.
Sebagian orang tertarik masuk ke laman itu karena ada foto Tifatul Sembiring. "Pertama tertarik dengan foto Pak Tif, setelah mengklik iklan itu ternyata langsung masuk ke fan page Israel," kata seorang facebooker yang tidak mau disebut namanya.
Di samping kanan foto wajah Tifatul Sembiring, iklan itu bertuliskan kata yang cukup menarik banyak facebooker. "Halaman Facebook Tifatul Sembiring memperingatkan anda semua untuk TIDAK mengunjungi halamannya!" demikian bunyi iklan Israel awal Juni lalu.
Setelah banyak kritik bermunculan, kini bunyi iklan itu telah berubah. "Tifatul Sembiring mengingatkan anda semua untuk TIDAK mengunjungi halaman "Israel Berbahasa Indonesia" demikian bunyi iklan saat ini. [AN/bsb]
Awal Juni lalu, jumlah penggemar laman yang konten utamanya adalah promosi wisata Israel dan propaganda Zionis itu baru mencapai 563 orang. Berarti dalam waktu satu bulan penggemarnya bertambah 200 ribu orang.
Sebagian orang tertarik masuk ke laman itu karena ada foto Tifatul Sembiring. "Pertama tertarik dengan foto Pak Tif, setelah mengklik iklan itu ternyata langsung masuk ke fan page Israel," kata seorang facebooker yang tidak mau disebut namanya.
Di samping kanan foto wajah Tifatul Sembiring, iklan itu bertuliskan kata yang cukup menarik banyak facebooker. "Halaman Facebook Tifatul Sembiring memperingatkan anda semua untuk TIDAK mengunjungi halamannya!" demikian bunyi iklan Israel awal Juni lalu.
Iklan lama (kiri) dan Iklan baru (kanan): masih gunakan Tifatul Sembiring |
Setelah banyak kritik bermunculan, kini bunyi iklan itu telah berubah. "Tifatul Sembiring mengingatkan anda semua untuk TIDAK mengunjungi halaman "Israel Berbahasa Indonesia" demikian bunyi iklan saat ini. [AN/bsb]