$type=grid$count=3$$meta=0$snip=0$rm=0$show=home

Dalam Bingkai Iman, Warna-warni Menjelma Pelangi

Insiden Tarakan masih menyisakan trauma. Meski tak sebesar konflik antaretnis di Sambas, Ambon, atau Sampit. Dan memang selayaknya kasus Tar...

Insiden Tarakan masih menyisakan trauma. Meski tak sebesar konflik antaretnis di Sambas, Ambon, atau Sampit. Dan memang selayaknya kasus Tarakan tidak dikategorikan konflik antaretnis.

Kaca mata sosiologi memberikan kita sebuah persepsi. Bahwa ketika penduduk lokal atau penduduk asli “terkalahkan” secara ekonomi dan politik, yang terjadi adalah kecemburuan. Kecemburuan sosial membangkitkan konsolidasi. Konsolidasi yang dibangun di atas kesamaan status. Kesukuan. Dalam terminologi Islam, ashobiyah.

Berangkat dari ashobiyah, sedikit saja gesekan bisa memantik api permusuhan. Laksana korek api yang menyulut kebakaran. Mencipta kobaran yang sulit dipadamkan.

Jika yang menjadi nilai adalah materi, maka penduduk asli ataupun pendatang memiliki peluang yang sama dalam mengoyak persatuan dan kebersamaan. Jika yang dikedepankan emosi dan ambisi duniawi, penduduk asli punya satu tekad: menjadi tuan di tanah sendiri. Sementara pendatang juga punya semangat: menjadi raja di rantau. Tekad yang bisa dikelola menjadi pemicu prestasi dalam kompetisi yang sehat, tetapi lebih mudah menjelma benalu dalam pohon persatuan umat.

Namun kita memiliki warisan sejarah agung yang mengagumkan! Orang-orang Yatsrib adalah penduduk asli ketika kota itu berubah nama menjadi Madinah. Sedangkan orang-orang Makkah yang datang ke sana adalah pendatang. Yang pertama disebut anshar karena hakikatnya mereka adalah para penolong agama Ilahi, Nabi dan pengikut Sang Nabi. Yang kedua kita kenal dengan gelar muhajirin karena mereka meninggalkan negerinya demi agama tercinta; tanpa kejelasan masa depan.

Penduduk asli dan pendatang. Namun tiba-tiba keduanya menjadi saudara. Lebih dekat dari saudara kandung, lebih erat dari pertalian darah. Yang ada hanya ukhuwah. Kalaupun ada pertikaian kecil, itu hanya deburan ombak yang menjadikan perjalanan kapal di samudera semakin indah.

Muhajirin yang pendatang itu kelak –sebagiannya- menjadi orang-orang yang sejahtera. Bahkan melebihi anshar yang penduduk asli. Sebab orang Makkah memiliki keahlian bisnis, dan orang Madinah cakap dalam pertanian.

Bukan hanya aspek ekonomi. Dalam politik, muhajirin-lah yang kemudian menjadi khalifah. Semua khulafaur rasyidin: Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali; semuanya muhajirin. Namun mereka dipilih justru setelah disepakatinya muhajirin lebih mulia; karena keimanan dan perjuangan. Bukan pertimbangan penduduk asli atau pendatang. Maka sejak awal kecemburuan sosial itu hilang.

Apa kuncinya? Sebab iman yang menjadi dasar. Iman yang menjadi imam dalam pengambilan keputusan. Juga menyetir segala logika dan perasaan. Maka interaksi anshar dan muhajirin hanya persaudaraan. Dari iman, kokohlah ukhuwah. Sebaliknya, tanpa iman, ukhuwah hanyalah tali lapuk yang mudah patah. Itu maksud yang bisa kita tangkap dari adanya adatul hashr “innamaa” pada ayat “innamal mu’minuuna ikhwah”. Dan karena iman itulah, sambutan penduduk asli kepada pendatang takkan keluar dari kalimat: uhibbukum fillah. Demikian pula sebaliknya. [Muchlisin]
Name

Abdul Somad,1,Adab,4,Akhir Zaman,4,Al-Qur'an,18,Amalan,3,Analisa,1,Aqidah,16,Arifin Ilham,4,Bedah Buku,106,Buku,1,Canda,1,Dakwah Kampus,15,Dakwah Sekolah,1,Danil S,10,De_Palupi,1,Doa,64,Ekonomis-Bisnis,7,Fadhilah,26,Feature,281,Featured,6,Fiqih,71,Foto,48,Gresia Divi,26,Hadits,80,Hanan Attaki,2,Hasan Al-Banna,25,Headline,2,Heny Rizani,4,Hidayah,4,Hikmah,55,Ibadah,5,Indonesia,1,Inspirasi Redaksi,7,Islam,6,Kaifa Ihtada,46,Keluarga,105,Kembang Pelangi,30,Kesehatan,13,Khutbah Jum'at,54,Kisah Nabi,2,Kisah Nyata,85,KMPD,89,Kulwit,14,Mancanegara,1,Materi Tarbiyah,11,Mija Ahmadt,1,Motivasi,26,Mukjizat,4,Muslimah,43,Nasional,406,Nasyid,7,Oktarizal Rais,9,Opini,80,Parenting,11,Pemuda,2,Pernikahan,22,Petunjuk Nabi,7,Pirman,178,Press Release,20,Profil,16,Puisi,5,Ramadhan,89,Ramadhan 2017,1,Redaksi,6,Renungan,122,Renungan Harian,342,Retnozuraida,3,Rumah Tangga,8,Salim A Fillah,4,Salman al-Audah,1,Sirah,3,Sirah Sahabat,22,Siyasah Syar'iyyah,3,Strategi Dakwah,5,Surat Pembaca,1,Syiah,14,Tadabbur Al-Kahfi,1,Tasawuf,1,Taujih,44,Tazkiyah,6,Tazkiyatun Nafs,35,Tifatul Sembiring,25,Ukhtu Emil,31,Video,83,Wakaf,5,
ltr
item
Tarbawia: Dalam Bingkai Iman, Warna-warni Menjelma Pelangi
Dalam Bingkai Iman, Warna-warni Menjelma Pelangi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXOc8sSWYI_M1Bf3aKAm04mbjFCaLQgbQQLRlf2N-89TUwU_6I7DuMCfkf3GCMqde6caYIeZh3CkVgieuixNSHlAC93itWv6AHVtS5k-ZtYjizdOYT5-Qy-rs0GiR282QIy2B00svRVfo/s200/pelangi.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXOc8sSWYI_M1Bf3aKAm04mbjFCaLQgbQQLRlf2N-89TUwU_6I7DuMCfkf3GCMqde6caYIeZh3CkVgieuixNSHlAC93itWv6AHVtS5k-ZtYjizdOYT5-Qy-rs0GiR282QIy2B00svRVfo/s72-c/pelangi.jpg
Tarbawia
https://www.tarbawia.com/2010/10/dalam-bingkai-iman-warna-warni-menjelma.html
https://www.tarbawia.com/
https://www.tarbawia.com/
https://www.tarbawia.com/2010/10/dalam-bingkai-iman-warna-warni-menjelma.html
true
4661011185558750656
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content