Ahok resmi sebagai tersangka. Relawan Pro Jokowi turut angkat bicara. Bukan membela, Projo justru menyampaikan sikap yang mengejutkan terkait dukungannya kepada Ahok.
Ahok @Kaskus |
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mulai menjadi perbincangan publik sejak digandeng Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Duet yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Gerindra ini sukses masuk ke putaran kedua dan menjadi pemenang, menyingkirkan calon petahana.
Saat Jokowi memenangkan Pilpres 2014, Ahok pun berhak mendapatkan tahta Gubernur DKI Jakarta.
Adalah pernyataan Relawan Presiden Joko Widodo, Pro Jokowi (Projo) dan Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) tentang ketidaksukaannya dengan gaya kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ketidaksukaan itu berimbas pada penarikan dukungan mereka.
"Kita tidak mendukung Ahok, jadi jangan kaitkan dengan Ahok," rilis Republika mengutip pernyataan Ketua Umum LRJ, Riano Oscha kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/11).
Senada dengan pernyataan Riano Oscha, Sekretaris Jenderal Projo, Guntur Siregar turut bersuara. Guntur bahkan menegaskan bahwa Ahok tidak layak memimpin Ibu Kota.
"Kita tak dukung ahok, Ahok itu tak layak, dia itu bisa karena dompleng Pak Jokowi aja," ucap Guntur.
Ia juga menegaskan, ketidaksukaan mereka kepada Ahok bukan sejak kasus penistaan Agama. Jauh sebelum itu, mereka sudah tidak menyukai dan mencabut dukungannya terhadap mantang Bupati Belitung Timur ini.
"Kita sudah tidak mendukung Ahok bukan sejak penistaan agama, tapi sudah sejak marah-marahin ibu-ibu di depan umum, maki-maki wartawan, nggak layak bos, emang jagoan apa sih? Maki-maki wartawan, karena hanya Jokowi aja dia," tegas Guntur.
Selain itu, ia menilai Ahok suka berlindung di ketiak Presiden.
"Dan dia pintar bos, selalu berlindung di ketek presiden, menarik-menarik," pungkasnya. [Om Pir/Tarbawia]